Maag dan Puasa, Teman tapi Mesra
Maag dan Puasa, Teman Tapi Mesra
Bagi penderita maag akan timbul perasaan khawatir dalam menjalani ibadah puasa. Pertanyaan seperti Apakah saya sanggup berpuasa dengan kondisi ini? atau Apakah maag saya akan kambuh selama menjalankan puasa?,.
Menurut dr dr Ari Fahrial Syam, konsultan saluran cerna RSCM, “Dengan berpuasa, pasien maag hidup dengan teratur, disiplin, dan makan dua kali sehari. Maka, asam lambung mereka lebih terjaga dan mengurangi beban dan kerja usus”.
Apakah sakit maag sering mengganggu puasa Anda? Jangan khawatir! Lakukan tips puasa bagi penderita sakit maag berikut, agar Anda bisa berpuasa dengan nyaman.
Sakit maag atau dispepsia adalah istilah untuk sejumlah gejala tidak nyaman pada perut bagian atas, seperti lambung perih, perut begah, kembung, dan sensasi terbakar di ulu hati. Beragam faktor bisa memicu kambuhnya sakit maag, termasuk pola makan yang tidak teratur, mengonsumsi makanan yang mengandung gas, stres, dan emosi.
Bagi penderita mag, makan tepat waktu dan teratur wajib diterapkan. Namun, di bulan puasa, kebiasaan tersebut tentu sulit dilakukan sehingga berisiko nyeri mag kambuh. Lantas, adakah tips berpuasa aman bagi penderita mag? Sakit mag, atau disebut gastritis, adalah peradangan pada mukosa (dinding bagian dalam) lambung. Gejala sakit mag beragam, yaitu nyeri pada ulu hati atau perut bagian kiri atas, kram perut, mual, muntah, kembung, dan begah.
Anda juga dapat sering buang angin, tidak nafsu makan, dada terasa terbakar, dan mulut terasa pahit. Biasanya, penyebab sakit mag adalah kebiasaan telat makan, sehingga saat asam lambung sudah terproduksi, namun tidak ada makanan pada lambung Konsumsi makanan pedas dan asam, makan obat pereda nyeri atau kortikosteroid dalam jangka lama, stres, merokok, dan infeksi bakteri juga bisa memicu nyeri lambung.
Lalu bagaimana caranya agar penderita Maag dapat nyaman dalam menjalani puasa? Ingat MAKAN SEHAT.
MA.K.A.N SE.HAT:
1. Makan Maksimal 2500 kalori Saat Sahur dan Berbuka
Walaupun waktu makan Anda dibatasi saat puasa, asupan makan Anda perlu dikontrol jika ingin menurunkan berat badan. Kebutuhan kalori setiap orang bervariasi tergantung berat badan dan jenis kelamin. Namun, saat diet, Anda disarankan untuk mengurangi asupan 500 kalori per hari untuk mendapatkan penurunan berat badan sebanyak 0,5 – 1 kg per minggu.
Sebagai contoh, total asupan kalori Anda biasanya yakni sebanyak 2.000 kalori, maka Anda hanya perlu mengonsumsi sebanyak 1.500 kalori saat puasa untuk mencapai penurunan berat badan.
Namun, jangan berlebihan dalam membatasi asupan kalori karena tubuh Anda tetap membutuhkan kalori. Setidaknya, Anda harus mencukupi minimal 1,200 kalori/hari untuk menjaga fungsi normal tubuh.
Makan terlalu banyak dalam satu waktu bisa memperberat kerja lambung sehingga perut terasa begah dan penuh.
2. Kontrol Makan, Jangan Terburu-Buru.
Makan terburu-buru atau terlalu cepat dapat memberikan efek nggak baik bagi kesehatan. Sebenarnya, lamanya waktu yang ideal untuk makan adalah sekitar 20 menit. Lambung kamu tentunya butuh waktu untuk mencerna makanan agar metabolisme tubuh tetap berjalan dengan baik. Makan terburu-buru sebabkan banyak udara ikut masuk hingga memicu kambuhnya maag.
Kenapa lamanya waktu makan sekitar 20 menit dianggap ideal? Hal ini karena ketika kamu makan selama 20 menit maka otak kamu akan memberikan sinyal “kenyang” yang membuat kamu berhenti makan. Jadi, kalau kamu makan terburu-buru maka kamu akan cenderung makan lebih banyak karena kamu belum merasa benar-benar kenyang. Kalori yang masuk ke tubuh kamu pun bisa berlebihan
Saat seseorang makan terlalu cepat biasanya akan sering merasa belum kenyang. Maka dari itu, porsi makan jadi berlebihan bisa membawa pada resiko penyakit diabetes. Makan terlalu cepat adalah penyebab meningkatnya kadar glukosa dalam tubuh sehingga lebih beresiko terkena diabetes.
3. Awasi Makanan Pemicu Maag
Berbagai jenis minuman dan makanan di atas memang dapat memicu gejala maag kambuh. Namun, tidak semua penderita maag akan mengalami kambuhnya gejala ketika mengonsumsi makanan atau minuman tersebut.
Namun, sebagai langkah pencegahan, ada baiknya bila Anda membatasi atau menghindari makanan penyebab maag guna menurunkan risiko kambuhnya gejala.Jika muncul gejala setelah mengonsumsi makanan penyebab maag, Anda bisa meredakannya dengan mengonsumsi obat pereda asam lambung, seperti antasida.
Contohnya makanan brlemak, siap saji, dan terlalu banyak gas dan asam, minuman bersoda, kopi dan teh. Konsumsilah makanan jenis karbohidrat kompleks seperti beras merah.
4. Netralkan dan Lapisi Lambung dengan Gastrimag
Konsumsi obat asam lambung merupakan cara paling mudah dan cepat untuk mengatasi penyakit asam lambung. Namun, penggunaan obat ini sebaiknya tidak dilakukan sembarangan dan disesuaikan dengan penyebab sakit asam lambung yang Anda derita.
Di bagian bawah kerongkongan, terdapat katup yang bertugas untuk memudahkan masuknya makanan dan minuman ke lambung. Katup ini akan menutup secara alami agar isi dan cairan lambung tidak naik kembali ke kerongkongan dan mulut.
Seringkali nyeri lambung dan maag sudah sangat mengganggu hingga tidak cukup dengan hanya menjaga pola makan sehingga dibutuhkan obat maag untuk menetralisir dan melapisi lambung.
Ketika mengalami gejala penyakit asam lambung, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Untuk memastikan diagnosis penyakit asam lambung, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti foto Rontgen dan endoskopi.
5. Setelah Makan, Hindari Tidur.
Tidur setelah makan merupakan sesuatu yang tidak baik bagi kesehatan karena dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan dan masalah-masalah kesehatan lainnya. Pastikan memberi jeda setelah makan.
Usahakan jarak antara tidur dengan makan sekitar 1-2 jam setelah makan, baru boleh tidur.Jika setelah makan langsung tidur maka dapat terjadi kenaikan asam lambung. Banyak orang yang terbiasa langsung tidur setelah makan.
Jika Anda memiliki kebiasaan tersebut, sebaiknya segera hentikan. Pasalnya, kebiasaan tidur setelah makan dapat meningkatkan risiko terjadinya beberapa penyakit. Setelah makan, tubuh akan mencerna makanan yang dikonsumsi agar nutrisinya dapat diserap. Saat proses pencernaan berlangsung, tubuh akan melepaskan hormon-hormon tertentu agar pencernaan berjalan lancar, dan ini merupakan hal yang normal terjadi.
6. HATi dan Pikiran Dijaga, Jangan Stres.
Hampir setiap orang pernah mengalami stres. Namun, kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Agar stres tidak terus berlanjut sampai menimbulkan gangguan kesehatan, ada beragam cara mudah untuk mengatasi stres yang dapat Anda lakukan.
Stres merupakan kondisi yang sangat umum terjadi. Dalam kondisi normal, stres bisa memberikan dampak positif, misalnya membantu Anda bekerja lebih cepat ketika harus menyelesaikan tugas sebelum tenggat waktu. Stres merupakan pemicu peningkatan asam lambung.
Stres yang berkepanjangan bisa memicu berbagai penyakit. Ketika stres, tubuh melepaskan hormon kortisol dan adrenalin yang membuat kerja jantung menjadi lebih cepat. Hormon-hormon tersebut juga bisa membuat Anda merasa mudah lelah.
Selain itu, daya tahan tubuh seseorang yang sedang stres juga akan menurun. Tubuh menjadi sulit melawan virus atau bakteri dan Anda pun lebih mudah terkena penyakit.
Gastrimag adalah produk Nutrasetika untuk penderita maag dengan kandungan alami Fucoidan 100 mg. Bekerja dengan melapisi mukosa lambung dan mengatasi luka atau peradangan di dinding lambung. Baik dikonsumsi oleh penderita maag, gastritis dan tukak lambung dan mencegah Kanker lambung. Selama satu bulan puasa dengan rutin konsumsi Gastrimag sebelum makan sahur dengan cara:
- Gastrimag Kapsul : 1x sehari
- Gastrimag syrup : 2x sehari 15 mL (Sebelum sahur dan Saat berbuka)
*Pilihlah bentuk sediaan kapsul atau syrup sesuai dengan kenyamanan Anda.
Jadi, Maag dan Puasa adalah teman tapi mesra, jalani puasa dengan nyaman tanpa ada rasa khawatir lagi. Lakukan tips MAKAN SEHAT dan Jadikan Gastrimag sebagai teman berpuasa Anda.
#Gastrimag Saat Sahur, Siap Jalani Puasa
Jalani puasa bersama UNIHEALTH, Ibadah lancar, Kesehatan terjaga!