Obesitas & Serangan Jantung
Obesitas & Serangan Jantung
Pada hari Jumat, 07 Mei 2021 pukul 14.00 WIB, telah terlaksana webinar kesehatan yang membahas mengenai Obesitas. Dibawakan langsung oleh Yeni Rohmaeni, S.GZ (Dietition Consultant) Obesitas & Serangan Jantung, apa ada kaitannya?
Obesitas atau kelebihan berat badan merupakan salah satu masalah kesehatan global. Seseorang yang mengalami obesitas bisa mengalami penurunan kepercayaan dirinya, yang paling berbahaya adalah, obesitas dapat memicu serangkaian penyakit tidak menular, salah satunya adalah penyakit jantung. Beberapa penelitian menemukan, bahwa orang yang mengalami obesitas, lebih berisiko untuk terkena masalah kesehatan jantung dibandingkan dengan orang berat badan normal.
Di kuliah umum UNIHEALTH kali ini akan membahas tuntas mengenai obesitas dan bagaimana kaitannya terhadap penyakit jantung, lalu bagaimana cara pencegahan obesitas agar terhindar dari penyakit penyertanya. Bersama dengan ahli gizi, Ibu Yeni Rohmaeni S.Gz.
Obesitas
Obesitas adalah kondisi yang terjadi pada seseorang akibat adanya ketidakseimbangan kalori yang dicerna dengan kalori yang digunakan untuk beraktivitas.
Salah satu parameter untuk mengukur seseorang terkena obesitas, yaitu menggunakan Indeks Masa Tubuh (IMT). Berdasarkan klasifikasi WHO, seseorang dikatakan obesitas jika memiliki nilai IMT >25, dan berisiko tinggi terkena penyakit tidak menular, seperti hipertensi, diabetes, bahkan penyakit jantung.
Obesitas adalah masalah kesehatan kronis yang bisa mengurangi kualitas hidup penderitanya. Tak hanya memengaruhi kualitas hidup, obesitas dapat menyebabkan penyakit jantung, seperti gagal jantung, fibrilasi atrium, dan penyakit jantung koroner. Menurut Kementerian Kesehatan, obesitas didefinisikan sebagai penumpukan lemak berlebih karena ketidakseimbangan asupan energi yang masuk dengan tenaga yang dikeluarkan.
Faktor Risiko atau Peluang Seseorang Menderita Penyakit Jantung
1. Memengaruhi Kadar Kolesterol
Dilansir dari Penn Medicine, obesitas dapat menyebabkan penyakit jantung karena pengaruh kolesterol. Obesitas dapat menyebabkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida melonjak. Di sisi lain, obesitas juga bisa menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Sebagai informasi, kolesterol HDL penting untuk menyingkirkan kolesterol jahat dari tubuh dan mencegah penyakit jantung.
2. Menaikkan Tekanan Darah
Penderita obesitas membutuhkan darah lebih banyak ketimbang orang dengan berat badan normal. Darah tersebut digunakan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Dengan kebutuhan darah yang lebih banyak, praktis tekanan untuk menggerakkan darah juga meningkat, sehingga tekanan darah ikut melonjak. Tekanan darah tinggi merupakan penyebab umum serangan jantung. Risikonya jadi lebih tinggi pada penderita obesitas.
3. Memicu Diabetes
Penderita obesitas memiliki risiko lebih besar terkena diabetes Seperti diketahui, diabetes adalah biang utama penyebab penyakit jantung. Menurut American Heart Association, sebanyak 68 persen penderita diabetes di atas 65 tahun memiliki penyakit jantung. Sedangkan bagi penderita diabetes bukan dari kalangan lansia, risiko terkena penyakit jantung bisa naik dua sampai empat kali lipat lebih tinggi apabila memiliki diabetes. Baca juga: Sakit Dada Tak Selalu Tanda Penyakit Jantung, Berikut Ciri-cirinya
4. Meningkatkan Risiko Sleep Apnea
Dilansir dari Everyday Health, penderita obesitas jamak mengalami masalah tidur apnea (sleep apnea). Masalah tidur apnea dapat membuat seseorang berhenti bernapas selama beberapa kali saat tidur. Sleep apnea dapat memicu tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung.
5. Memperparah Peradangan
Peradangan dapat meningkatkan risiko terkena penyempitan pembuluh darah dan penumpukan plak di dinding arteri jantung. Ahli menyebut, sifat obesitas mirip pecahan kaca di dalam pembuluh darah manusia. Obesitas dapat melepaskan zat dalam darah yang bisa membuat plak pecah dan memicu serangan jantung.
Bagaimana Kaitan Obesitas Terhadap Penyakit Jantung?
Kaitan obesitas terhadap penyakit jantung sangat beragam, diawali dengan sindrom metabolik.
Obesitas dapat menyebabkan penumpukan plak pada pembuluh darah sehingga kerja jantung menjadi lebih berat, dan jika dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan arteriosklerosis dan serangan jantung.
Upaya Pencegahan Obesitas
- Mengatur pola makan dengan pedoman gizi seimbang
- Meningkatkan aktivitas fisik dengan rekomendasi minimal 30 menit/hari atau 150 menit per minggu
- Rutin Cek Berat Badan
Pangan yang Mampu membantu dalam upaya pencegahan obesitas
1. Ekstrak Phaseollus vulgaris, yang diketahui memiliki senyawa polifenol yang bersifat sebagai antioksidan, dan memiliki manfaat kesehatan, anti diabetic, antiobesity & cardioprotective, anti-carcinogenic dan anti-mutagenic, serta anti-inflammatory.
2. Ekstrak kedelai hitam diketahui mengandung senyawa antosianin (flavonoid) yang dapat menurunkan indikator arteriosclerosis, dan berperan sebagai anti-inflamatori, anti kanker, dan anti-virus.
3. Ekstrak daun peterseli yang membantu mengatasi masalah pencernaan.
Slim Lock 90
Unihealth memiliki produk yang mengandung kombinasi dari 3 pangan fungsional, yaitu Ekstrak Phaseollus vulgaris, Ekstrak kedelai hitam, dan Ekstrak daun peterseli yang bekerja sinergis dalam membantu menurunkan risiko terkena obesitas.
Ekstrak Phaseollus vulgaris diketahui dapat menghambat kerja enzim alfa amilase sehingga menurunkan pencernaan karbohidrat kompleks. Ekstrak kedelai hitam diketahui membantu menurunkan risiko kenaikan glukosa darah, sehingga menurunkan risiko terjadinya diabetes tipe 2.
Slim Lock 90 dapat dikonsumsi oleh:
Penderita obesitas dan diabetes
Penikmat makanan tinggi karbohidrat
Pelaku program diet
Dengan dosis 3x sehari 1